WASPADAI TIGA PENYAKIT SAAT MUSIM PENGHUJAN
Kemungkinan munculnya  berbagai penyakit di tengah berlangsungnya musim penghujan seperti  sekarang ini setidaknya perlu diwaspadai oleh masyarakat. Mengingat ada  beberapa jenis penyakit justru mengalami peningkatan kasus bersamaan  dengan tingginya curah hujan tersebut diantaranya adalah diare, tipus,  tak terkecuali demam berdarah (DB).
Ketiga  penyakit itu menyerang masyarakat akibat kondisi lingkungan yang kurang  bersih, karena itu perilaku hidup sehat harus tetap dibiasakan oleh  masyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus penyakit tersebut. Bahkan  kasus DB di Kabupaten Jember tahun 2008-2009 sempat mengalami lonjakan  luar biasa, tercatat di tahun 2008 DB mencapai 1100 kasus, tahun  berikutnya yakni 2009 DB malah cenderung meningkat menjadi 1425 kasus  dengan 5 orang meninggal dunia.
Demikian  diungkapkan Yumarlis, SH Humas Dinas Kesehatan Pemkab Jember. Menurut  Yumarlis, digalakannya kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh  pemerintah daerah dan dilaksanakan setiap Jum’at yang dikenal dengan  Gerakan Jum’at Bersih (GJB), terbukti mampu menurunkan angka demam  berdarah secara drastis di Kabupaten Jember. Hal itu bisa dirasakan,  dibanding tahun 2010, dimana kasus DB hanya 325 yang meninggal 2 orang,  tahun 2011 mengalami penurunan.
Untuk  tahun 2011, dari bulan Januari sampai Oktober, tercatat hanya 200 kasus  DB dan belum ada korban meninggal dunia. Melihat realita semakin  menurunnya jumlah kasus DB di Kabupaten Jember, Yumarlis menilai PSN  masih dirasa perlu untuk dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya untuk  menekan merebaknya kasus DB.
“Saya  kira tidak ada salahnya bila masyarakat Jember baik di kawasan  perkotaan maupun pedesaan tetap melakukan PSN, baik dari tingkatan RT,  RW, hingga dasa wisma. Gerakan Jum’at Bersih sejak dicanangkan tahun  2006 lalu ternyata mampu memobilisasi masyarakat untuk mengadakan  bersih-bersih lingkungan, hasilnya luar biasa kasus demam berdarah di  Kabupaten Jember bisa diturunkan,” ujar Yumarlis
Akan  tetapi, mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan setidaknya  masyarakat diharapkan tetap memperhatikan kebersihan lingkungannya.  Apalagi nyamuk aedes agepthy penyebab DB suka berkembang biak di air  jernih. “Setidaknya bak mandi milik warga minimal dikuras seminggu  sekali termasuk bak mandi di masjid maupun di langgar, kalau memang  tidak bisa dibersihkan silahkah minta abate ke puskesmas ”tandasnya.
 Dinas  Kesehatan Pemkab Jember sendiri saat ini telah menyebar ribuan abate ke  seluruh puskesmas di semua kecamatan termasuk puskesmas pembantu  (pustu). Abate diyakini mampu mematikan telur nyamuk ades agepthy,  karena itu sengaja obat ini tidak diperjualbelikan kepada masyarakat.
Selain  itu, peran serta kader posyandu juga diharapkan bisa membantu  menurunkan kasus demam berdarah di Kabupaten Jember. Karena itu  pendistribusian abate hendaknya bisa menyentuh lapisan masyarakat bawah,  termasuk kader posyandu bisa ikut membagikan abate ke  masyarakat. Meski musim penghujan kali ini masih belum menampakan adanya  peningkatan kasus DB, namun hal itu sudah diantisipasi dengan  menyiagakan puskesmas selama 24 jam nonstop dan tercukupinya  stok obat untuk penderita DB.
Himbauan  Dinas Kesehatan Kabupaten Jember agar masyarakat tetap melakukan PSN  untuk meminimalir kasus demam berdarah, disambut baik oleh Drs. Joko  Soponyono, MSi Plt Kabag  Humas Pemkab Jember mengingat DB  perlu diwaspadai apalagi saat musim hujan yakni dengan melakukan gerakan  3 M yakni menguras, mengubur, dan menutup sehingga tidak dijadikan  tempat berkembang biaknya nyamuk ades agepthy

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar